Well hello guys.. whats new??
Been a long hectic indescribable YEAR for all of us in the
universe sepertinya. COVID membiasakan yang tidak biasa, membuat yang
sebelumnya tidak pernah ada bahkan menciptakan kebiasaan-kebiasaan yang baru. Salah satunya
buatku, adalah, rutin lihat status WA-nya teman-teman di kontakku.
Dan satu status teman saya, membuat saya berimajinasi cukup
LIAR dan Sangar! Berbekal peta digital alias google maps dan bensin FULL pada
molly, ku berserta Sa pergi ke Kediri untuk mendatangi salah satu goa Maria
yang ada disana. Goa Maria Pohsarang, namanya.
Jika mau di tarik ke belakang, alasan ku, pergi kesini adalah
untuk mendoakan saudara-saudaraku terutama mami dan papi ( ibu & bapak
sambung, sekaligus ibu & bapak Baptis bagi Sa) setelah beberapa mimpi buruk
yang kurasakan hari-hari sebelumnya. Dan juga tentu saja kerinduan untuk dekat dengan bunda Maria,walau hanya melihat dan berdoa di Patungnya saja.
Saat itu, tidak banyak uang tersisa di saldo e-moneyku,
syukurlah itu cukup untuk membawa kami PP melewati Tol, dan bahkan masih sisa
sedikit. Hehee judulnya benar-benar nekat, kami tidak mempersiapkan apapun
untuk perjalanan, berbekal bensin seadanya, kami berangkat hingga kami lapar dan kehausan… dan karena Kediri adalah satu kota
yang tidak begitu jauh dari Surabaya, saya memutuskan tidak mampir di rest area
agar perjalanan menjadi lebih cepat.
Tidak mengira bahwa kami akan benar-benar sampai ke
Pohsarang, Kediri. Bukannya apa-apa, trek yang agak menanjak dan matic adalah
alasan saya terkadang kagok mengerem ataupun ngegas. Anyway jarak yang kami
tempuh menurut googlemaps adalah 111km. unik ya angkanya, dan juga, walaupun ini tuh, pertama kali kami ke Pohsarang, tapi saya sama sekali tidak nyasar. kebetulan? Saya rasa tidak.. Tuhan
memang punya banyak cara, dan semesta menjadi restuNya.
Menempuh waktu kurang lebih 1 jam lebih 15 menit, kami
akhirnya sampai dan sempat kebingungan untuk parker kendaraan. This is our
first time! Dan percaya atau tidak… saking direstuiNya kami, Sa yang baru 4th
lebih usianya, dibolehkan untuk masuk ke dalam Gua ( diperaturan minimal usia
11th untuk bisa masuk dan berdoa di Gua, alasannya apa? Aku masih
kurang paham, tapi seingatku, dulu sekali, pas ke Gua Maria Sendang Sono, kami
nunggu di parkiran, hanya mama, kakak pertama, kedua dan ketiga yang masuk ke
dalam, sisanya, harus rela menunggu di parkiran saja. Jadi aku yakin, apapun
alasannya, pasti untuk kebaikan semua pihak) oh anyway, Sa bukannya melanggar
peraturan kok, Sa bisa masuk juga atas ijin security yang menjaga di depan. Alasannya?
Karena memang Gua masih sepi pengunjung, hari ini adalah hari kerja, Senin, dan
kami berdua adalah pengunjung pertama di hari itu. Saya pun berjanji, tidak
akan berlama-lama didalam, hanya berdoa dan pulang.
Setelahnya, saya juga tahu, bahwa sebelumnya, siapapun yang
datang ke Pohsarang, harus membawa hasil tes PCR/Antigen, dan peraturan itu
juga sudah tidak diberlakukan ( gak tahu lagi ya, kalau peraturan yang sekarang
seperti apa?? Mungkin diganti lagi, mengikuti anjuran pemerintah tentang PPKM)
first impression, karena memang saya, minim pengalaman wisata rohani ke gua maria ( di Pulau Jawa), saya bisa bilang, kalau perjalanan ke sebuah gua itu memang cukup menantang, trek yang tidak mulus, jalan yang bebatuan, ditambah harus juga gendong Sa yang ketakutan karena gongongan anjing warga setempat, betulan bikin perjalanan ini magis sekaligus ajaib. tiba-tiba aja kami udah sampai, tapi bukan di gua, melainkan di rumah doa, tempat para Romo dikremasikan. kami sempatkan berdoa didalam, dan emang rasanya bener-bener magis (Menurutku).
gak cuma sampai disitu, selesai berdoa (dan merasa nyasar, udah bolak balik jalan kok gak ketemu Gua nya) saya tanya bapak yang kebetulan membersihkan halaman rumah abu (rumah doa), disitu beliau dengan ramah menjelaskan jalur yang harus kami lewati untuk sampai ke Gua ( kenapa ya perasaanku kok Gua ini jauh banget...) oh ya,, bapaknya juga pakai masker dan jaga jarak tepatnya 2 meter dari tempat ku dan Sa berdiri. trims ya pak!!!
Tidak banyak yang bisa saya jelaskan, selain rasa kagum yang
dalam akan Gua ini. Secara umum, Gua ini sudah mewakili dan satu kutipan yang saya
baca, berhasil menghangatkan hati saya seketika “Pohsarang, tempat doa
dikabulkan” memang, kita ngga boleh sama sekali berharap bahwa semua doa akan
terkabul, langsung terkabul atau terwujud saat itu juga, tanpa usaha tanpa
keluh kesah, tapi sejujurnya, kata-kata itu membawa pengharapan baru bagi saya.
Untuk wujud doa yang kami panjatkan disitu. Dan Pengharapan adalah salah satu
nilai yang juga Tuhan ajarkan kepada anak-anaknya. Jadi, tidak ada salahnya
berharap bahwa doa – doa akan terkabul, karena sering dengan doa itu, akan ada iman
dan kasih yang sejalan dengan pengarapan, dan semoga wujud-wujud doa yang ku
sampaikan pada bunda MARIA akan didengar dan somehow becoming true.
Happy & Healthy olways
Xoxxo
Monk & Monkey