Sunday, June 2, 2019

Makan Siang di : Toko OEN Malang



Engga merencanakan bakalan culinary yang gimana-gimana di Malang. Tapi kok letak hotel dengan tujuan yang di list itinerary deket-deket banget,, jadi punya banyak waktu senggang yang akhirnya saya pakai untuk try-try deh maksi di Toko Oen.


Hari pertama, karena tiba di Malang rodok early untuk check in, jadilah setelah ke hotel untuk taro tas, kami memutuskan untuk jalan-jalan seputaran Hotel saja, lalu Sarinah menjadi tujuan, setelah itu, kok pas selesai cuci mata dan order gojek untuk ke tujuan selanjutnya, saya lihat tulisan berwarna merah “TOKO OEN” plus lengkap dengan bangunan yang ala-ala colonial Belanda gitu, sempat ragu, saya sampai Tanya ke pak ojek, apakah ada OEN cabang, atau OEN memang ini satu-satunya, dan Pak nya bilang, ya ini OEN satu-satunya.. oke.. langsung ngelist besok lunch ah dimari.. nyobain makan khas sini.


Hari itu tiba, setelah paginya kami bermalas-malasan di bed yang super empuk, dan sarapan sekena nya di bar hotel, dengan mengumpulkan semangat yang gak tahu pada lari kemana, dan sedikit mandi ( iyak airnya dingin kali bwookk.. ) kami lalu ke Sarinah lagi, nyalon dulu ( ini list dadakan yang dibikin Sa.. she insisted –nemenin ibu potong rambut di Salon-) lalu nyebrang dan lunch di OEN.


Interiornya langsung berasa beda saat kita buka pintu ya.. langsung berasa kayak lagi ada di bagian film jadul horror ala-ala jaman dulu gitu.. untuk kursi dan meja, beneran mirip dan serupa banget sama es krim Zangrandi – Surabaya. OEN juga ‘jualan’ es krim nih, dan pas lihat menu,, langsung kaget pas lihat harga ice cream 1 scoop dibanderol 25k alias dua puluh lima ribu atau sekitar $2 which kalo di Zangrandi tambahi dikit udah dapet Banana Split ( Banana + 3 scoop ice cream + topping caramel & nut ) eniwey, sekaget itu sampek Tanya ke waitress nya “ ini satu scoop dapet topping apa ya…” dan waitress bilang “ya cua eskrim aja bu..” oke sip.. gapapa kami pesan 1 scoop vanilla icecream dan menu lain, Gado-Gado, Sa ambil roti yang dimakan kemudian.


Datang duluan, ice cream. Rasa ice cream nya lumayan tipis rasa manisnya, tapi bertahan lama di lidah, untuk saya sih, 1 scoop sudah cukup, gak berapa lama, mencair si eksrim ini, mungkin ini es krim yang beneran dibuat dadakan dan ya makanya gampang cair #cmiiw


Dan datang nih, pesanan saya, Gado-gado, dan rasanya juga lumayan. It came with lontong, jadi cukup mengenyangkan ya, gado=gado nya sih khas Surabaya sih gado-gado siram gitu, dengan selada sebagai bintang utamanya. Untuk gado-gado ini dibanderol dengan harga 30k atau ya $2 lebih sedikit, dan jadi kalo ke OEN minimal siapin uang $10 sih.. kami berdua tadi menghabiskan $6, what a fancy lunch we had.


Sekalipun Ramadan, Toko OEN terbilang ramai pengunjung, bahkan, sampai full semua kursi dan kursi tambahan yang disiapkan pun terduduki semua. Kalau ke OEN menurut saya beneran buat makan dan pulang, gak bisa santai-santai sambil ngobrol ringan sama pasangan atau kawan yang diajak makan. Karena tempatnya cenderung crowd, tapi dari segi kecepatan pelayanan, kecepatan menu datang, dan rasa makanannya cukup memuaskan buat lidah kami.
Xx, Traveloro


No comments:

Post a Comment