Cewek kok suka
ngopi?? Kayaknya itu pertanyaan otak konvensional nya laki-laki jaman dulu
ketika lihat perempuan ngopi.. tapi gak dulu-dulu banget juga sih,, soalnya pas
ke Aceh ( dan stay cukup lama disana) dan kita ( saya dan sahabat perempuan
yang asli Aceh) ngopi atau - nongkrong di warung kopi - habis tarawih, ya sekitaran jam 9an malam
mungkin yaa,, itu kita pasti dilihat-in sinis dan dengan mata-mata yang wonder,
mungkin di benak mereka bertanya ‘kok yo cewek2 masih keliaran dan di warung
kopi pula..’ fyi, sepanjang Jalan di Aceh ( mulai Aceh Timur hingga Banda Aceh)
itu gampang banget ditemui warung/kedai kopi. Dan jika kalian belum pernah coba
kopi Gayo, try some deh! PASTI KETAGIHAN! Kopi Gayo ada yang Robusta juga kok,,
gak Cuma Arabica aja..
(source: instagram @Lampoh Kupi- Langsa)
Saya pribadi udah
gila kopi sejak di akhir masa skripsi yang ngejar bimbingan beneran kurang dari
sebulan harus naik sidang [ kalo nggak ya bay-bye DO ] ngerti kopi sih dari bayi merah, karena mama saya doyan banget
ngopi dan udah ‘cekokin—in a GOOD way- anak-anaknya kopi itam pahit dari pas
kami baru lahir, dan bokap juga tipe bapak-bapak yang hampir gak kelihatan
ngopi instan sih, dia selalu beli kopi Lampung yg baru digiling ketika dibeli. Kalo
kopi bubuknya habis,beliau akan mendapatkan dosis cafeine nya dari teh hitam
yang diseduh di dalam poci tanah liat.
Okay, ceritanya pas
menghadiri pernikahan teman yang kebetulan banget nih di selenggarakan di
Bandung, saya dan beberapa teman dari jakarta gak mau Cuma dateng undangan trus
pulang, Jauh-jauh 3jam perjalanan, makan-haha~hihi 20 menit trus pulang lagi..
jadinya ngopilah kita di salah satu coffee shop di Dago Pakar, dan coffee shop
itu bernama “ Kopi Ireng” tempatnya asyik pisan, kesan ku pas pertama kali lihat coffee
shop ini adalah ‘adem’ interiornya gak mewah, exteriornya pun demikian, membawa
rasa ‘ngopi di teras rumah sendiri’ dengan view perbukitan berselimutkan kabut
tipis, ah cantik niaan, GW BETAH!! Saat itu saya pesan cappuccino, sempet
foto-foto juga sedikit ( minta di fotoin sih lebih tepatnya)
Pulang ke Jakarta,
dengan rasa kopi yang membekas di lidah saya dan view yang tertanam di otak
saya, dalam hati berdoa juga, someday gw akan balik kesana lagi sama orang yang
gw sayang. By any chance, DOA itu dikabulkan sama Tuhan, walaupun butuh waktu
6th untuk terwujud. 2 Feb 2018 menjadi tanggal dimana saya balik lagi ke Kopi
Ireng membawa serta Sa. And we had so much fun, there.
Ditemani rintik hujan
kami menikmati minuman masing-masing. Saat itu saya pesan kopi hitam; Flores Bajawa dengan Vietnam drip dan
juga cemilan untuk Sa. Fyi lagi, Sa juga suka ngopi loh,, #girang karena dari
bayi merah udah ta kenalin kopi item, waktu itu Kopi Tanah Karo kalo gak salah,
dan dia suka. Sekarang Sa kalau dengar kata kopi, dia akan selalu bilang –Kopi Gayo-
rupanya dia sangat amat suka kopi Gayo. Haha..
Beginilah beberapa
view di Kopi Ireng, cantik banget yaa ---homie pulak! lengkapnya silakan googling atau lihat web resminya ya..
kisaran harganya sih cukup bersahabat ya menurut saya, dan juga pilihan kopinya banyak single origin, robusta, arabica, ILLY, Luwak, wine coffee pun ada. Jangan berpikiran picik
dengan bilang “sok banget sih ngopi di kafe, nghabisin duit 50k, apa bedanya
sama kopi **** (sebut merk kopi instan) 5k udah dapet 2gelas.. sama-sama kopi..”
kata-kata itu saya anggap adalah omongan orang culas yang ngga tahu bedanya
kopi instan dan kopi Asli. Gini deh,, kopi kan ada masa tanam, ada masa
penjemuran, proses sorting, roasting dan lainnya sampai kopi itu matang
dan siap di giling brewing dan tersaji di gelas kita. Dan proses itu gak Cuma sehari
atau sebulan, kita juga berkontribusi menyejahterakan petani kopi (dan juga)
kualitas kopi dengan membeli kopi asli di warung/kafe/kedai sekalipun! Apalagi jika
kopinya dibuat oleh barista yang udah expert. Rasanya pasti beda JAUUUUUUUUH
dari kopi instan.
Yang pasti kalau ada
umur dan rejeki, traveloro akan balik lagi, ngopi lagi, bengong-bengong ketawa
tiwi di Kopi Ireng, Bandung. dan jika memungkinkan sih, kesini nya malam hari, penarasan dengan suasana romantis melankolis yang terpampang di kala malam.
~~SEKIAN
No comments:
Post a Comment