Saturday, February 3, 2018

ngopi di @Kopi Ireng, Dago Pakar, Bandung




Cewek kok suka ngopi?? Kayaknya itu pertanyaan otak konvensional nya laki-laki jaman dulu ketika lihat perempuan ngopi.. tapi gak dulu-dulu banget juga sih,, soalnya pas ke Aceh ( dan stay cukup lama disana) dan kita ( saya dan sahabat perempuan yang asli Aceh) ngopi atau - nongkrong di warung kopi -  habis tarawih, ya sekitaran jam 9an malam mungkin yaa,, itu kita pasti dilihat-in sinis dan dengan mata-mata yang wonder, mungkin di benak mereka bertanya ‘kok yo cewek2 masih keliaran dan di warung kopi pula..’ fyi, sepanjang Jalan di Aceh ( mulai Aceh Timur hingga Banda Aceh) itu gampang banget ditemui warung/kedai kopi. Dan jika kalian belum pernah coba kopi Gayo, try some deh! PASTI KETAGIHAN! Kopi Gayo ada yang Robusta juga kok,, gak Cuma Arabica aja..

(source: instagram @Lampoh Kupi- Langsa) 

Saya pribadi udah gila kopi sejak di akhir masa skripsi yang ngejar bimbingan beneran kurang dari sebulan harus naik sidang [ kalo nggak ya bay-bye DO ] ngerti kopi sih dari bayi merah, karena mama saya doyan banget ngopi dan udah ‘cekokin—in a GOOD way- anak-anaknya kopi itam pahit dari pas kami baru lahir, dan bokap juga tipe bapak-bapak yang hampir gak kelihatan ngopi instan sih, dia selalu beli kopi Lampung yg baru digiling ketika dibeli. Kalo kopi bubuknya habis,beliau akan mendapatkan dosis cafeine nya dari teh hitam yang diseduh di dalam poci tanah liat.



Okay, ceritanya pas menghadiri pernikahan teman yang kebetulan banget nih di selenggarakan di Bandung, saya dan beberapa teman dari jakarta gak mau Cuma dateng undangan trus pulang, Jauh-jauh 3jam perjalanan, makan-haha~hihi 20 menit trus pulang lagi.. jadinya ngopilah kita di salah satu coffee shop di Dago Pakar, dan coffee shop itu bernama “ Kopi Ireng” tempatnya asyik  pisan, kesan ku pas pertama kali lihat coffee shop ini adalah ‘adem’ interiornya gak mewah, exteriornya pun demikian, membawa rasa ‘ngopi di teras rumah sendiri’ dengan view perbukitan berselimutkan kabut tipis, ah cantik niaan, GW BETAH!! Saat itu saya pesan cappuccino, sempet foto-foto juga sedikit ( minta di fotoin sih lebih tepatnya)



Pulang ke Jakarta, dengan rasa kopi yang membekas di lidah saya dan view yang tertanam di otak saya, dalam hati berdoa juga, someday gw akan balik kesana lagi sama orang yang gw sayang. By any chance, DOA itu dikabulkan sama Tuhan, walaupun butuh waktu 6th untuk terwujud. 2 Feb 2018 menjadi tanggal dimana saya balik lagi ke Kopi Ireng membawa serta Sa. And we had so much fun, there.



Ditemani rintik hujan kami menikmati minuman masing-masing. Saat itu saya pesan kopi hitam; Flores Bajawa dengan Vietnam drip dan juga cemilan untuk Sa. Fyi lagi, Sa juga suka ngopi loh,, #girang karena dari bayi merah udah ta kenalin kopi item, waktu itu Kopi Tanah Karo kalo gak salah, dan dia suka. Sekarang Sa kalau dengar kata kopi, dia akan selalu bilang –Kopi Gayo- rupanya dia sangat amat suka kopi Gayo. Haha.. 

 

Beginilah beberapa view di Kopi Ireng, cantik banget yaa ---homie pulak! lengkapnya silakan googling atau lihat web resminya ya.. kisaran harganya sih cukup bersahabat ya menurut saya, dan juga pilihan kopinya banyak single origin, robusta, arabica, ILLY, Luwak, wine coffee pun ada. Jangan berpikiran picik dengan bilang “sok banget sih ngopi di kafe, nghabisin duit 50k, apa bedanya sama kopi **** (sebut merk kopi instan) 5k udah dapet 2gelas.. sama-sama kopi..” kata-kata itu saya anggap adalah omongan orang culas yang ngga tahu bedanya kopi instan dan kopi Asli. Gini deh,, kopi kan ada masa tanam, ada masa penjemuran, proses sorting, roasting dan lainnya sampai kopi itu matang dan siap di giling brewing dan tersaji di gelas kita. Dan proses itu gak Cuma sehari atau sebulan, kita juga berkontribusi menyejahterakan petani kopi (dan juga) kualitas kopi dengan membeli kopi asli di warung/kafe/kedai sekalipun! Apalagi jika kopinya dibuat oleh barista yang udah expert. Rasanya pasti beda JAUUUUUUUUH dari kopi instan. 


Yang pasti kalau ada umur dan rejeki, traveloro akan balik lagi, ngopi lagi, bengong-bengong ketawa tiwi di Kopi Ireng, Bandung. dan jika memungkinkan sih, kesini nya malam hari, penarasan dengan suasana romantis melankolis yang terpampang di kala malam.

~~SEKIAN

No comments:

Post a Comment