Dua bulan terakhir, traveloro banyak menghabiskan
waktu daytime di seputaran Menteng – Sarinah dan sekitarnya. Karena kebetulan
saya ikut kelas knitting yang berlangsung tiap Selasa siang. Mau ngga mau ya
jadi akamsi Menteng lah, mulai dari Jalan kaki sampai depan Bank Indonesia,
mampir ke total buah untuk beli sambal bu Rudy ( penting eiym), jajan jajan di
Jalan Sabang, sampai nyoba ngopi selain di starbucks skyline Sarinah, well,
karena bukannya ku bosan, tapi ku bertekad untuk mencoba explorasi rasa-rasa
kopi di kafe dengan owner local. Itulah mengapa kami memutuskan ngopi di The
Coffee Theory Jaksa.
Awalnya cuma lewat aja pas kami mau staycation dan sejekap membuat saya teringat seseorang yang saya kenal (alm) Ajie yang adalah sahabatnya Abdul & The Coffee Theory, dari situ saya tahu kalau kafe ini miliknya. Kalau boleh cerita dikit soal Ajie, dia adalah teman chat YM saya awal masa kuliah dulu, kami bertukar cerita soal banyak hal, misalnya saja MU grup bola kesukaannya, atau pada saat Abdul baru awal karier, Ajie juga sering bercerita bagaimana marketing selalu rugi, sekalipun saat itu saya ngga ngerti karena baru awal kuliah dan nyambi kerja shift sebagai admin kantor. Sampai suatu hari saya dapat notif di friendster dari keluarga Ajie, memberi tahu bahwa Ajie meninggal karena sakit, dari ratusan IM yang kami pertukarkan, sakit adalah hal yang tidak pernah Ajie ceritakan ke saya. Dan sekalipun saya pernah ketemu Abdul di back stage dan menanyakan soal Ajie, Abdul ngga sempat kasih tahu saya dimana Ajie dikuburkan (iyalah dia lagi ribet banget) Wes dalam hati saya berucap, saya akan mampir ke situ.
Ajaibnya Tuhan dengan kecepatanNYA menjawab doa-doa saya, belakangan ini. Lalu tibalah waktu saya berkesempatan datang ke sini, sehabis menyelesaikan kelas Knitting yang makin mumet aja.. segelas kopi mungkin bisa jadi penawarnya. Dan benar, setengah cangkir pun rasanya udah cukup untuk menyejukan kepala saya…
Ya seenak itu kopinya, sampai saya lupa loh moto-moto banyak.. cuma beberapa foto aja sih.. padahal pas kami datang kayak gak terlalu rame pengunjung,, tapi ya itu saking keasyikan ngopi sambil ngobrol, akhirnya lupa foto-foto. Tempatnya adem sih, sekalipun view di luar yang nyaris tanpa pohon pohon hijau, terik dan puanassss…
Gak terlalu yakin konsep interior kafe nya apa,
tebakan saya minimalis/industrialis. O ya.. kafe ini bersatu dengan kantor
gitu, jadi ya sembari ngopi ada orang lalu lalang keluar masuk kantor dan
bercakap-cakap kadang memecah
kenyamanan kami saat ngobrol. Tapi kopinya enak, scoring lidah saya 7.2/10. Lokasinya
pun gampang banget dicari, karena siapa yang gak tahu Jalan Jaksa?? Dan selain
di Jaksa, mereka juga punya beberapa lokasi lain di sekitaran Jakarta.
XX
Traveloro
No comments:
Post a Comment