Friday, December 28, 2018

ngopi di: Dancing Goat Coffee&Co



Suatu sore, sepulangnya kami dari main di taman, dan lewati jalan sepanjang pinggir Tol Kebon Jeruk, tanpa sengaja, saya melihat coffee shop di ruko Grand Puri Niaga yang tidak jauh dari Pola Bugar Sport Club. Dan langsung tertarik mau coba ngopi disini... dan begitulah saya jika sudah penasaran, saya pasti datang! Jadi, sekalipun sempat batal, sore ini, kami berkesempatan untuk pergi ngopi disini, diantar oleh online ojek kesayangan kami. Gojek.

 
Ceiling Lantai 2

(tampak luar lantai 1)
 

Siapapun yang melihat exterior Dancing Goat, pasti langsung terkesan dan penasaran bakalan seperti apa interiornya?? karena membuat interior ciamik dengan bangunan model ruko, sekalipun bertingkat adalah sebuah tantangan besar menurut saya. beda hal jika coffe shop ini ada di mall atau di bangunan sendiri, akan lebih mudah mengatur interior cafe nya... dan dancing goat berhasil membuat mata saya takjub, karena pas masuk ke dalam, selain aroma khas kopi yang menyapa, interior industiralist betul-betul memanjakan mata kami. seperti bangunan bekas pabrik atau yang bangunan yang belum selesai pengerjaannya, adanya batu bata yang sengaja di eskpose, bohlam lampu dan fitting yang di cat hitam yang mengantung dengan 'polosnya', dan meja & kursi perpaduan kayu & besi warna hitam memperjelas itu semua. Tangga dan elemen lain di tata sedemikian rupa untuk mendukung kesan industrial ini. kesan ruko cafe langsung hilang.



Dancing Goat menawarkan berbagai jenis minuman, dan bagi saya pribadi, karena saya pecinta kopi hitam/ black coffee/ americano, jadilah saya menutup mata dari menu selain kopi hitam. Setelah bertanya pada barista, kopi pilihan saya jatuh ke Halu Pink Banana manual brew. Karena pilihan kopi single origin saat itu hanya sumatra & halu pink ini. Jujur & agak menyombong, saya bilang ke mas baristanya, Mas Dio, saya bosan dengan kopi SUMATRA. bukan bosen in a bad way. bosan nya karena sudah sering ngopi Sumatera dan ingin mencoba jenis kopi lain, yang asing di lidah saya. sekalipun mas Dio dengan ramahnya suggest saya untuk pilih kopi Sumatera karena acidity nya masih 'normal' kalau Halu Pink, dia Bilang acidity nya lumayan. Well, bring it on! saya kebetulan suka kopi Arabica, jadi no way on earth bakalan nolak yang asam asam gini.. Selesai bayar, saya diberi nomer meja yang juga industrialis, yaitu berupa besi bercat hitam dengan angka dan logo dancing goat diatasnya. indah tapi BERAT. karena saya harus membawa no. orderan saya ke lantai dua.


Sekitar 10 menit berselang, mas Dio naik dengan membawa struk baru berserta uang 5k, sebelum sempat saya bertanya, dia bilang bahwa Halu Pink pesanan saya, tidak butuh extra charge 5k seperti yang awal disampaikan. duh.. baiknya... dan beberapa waktu berikutnya, menu pesanan saya datang, saya memang hampir selalu memesankan Sa kentang goreng ( potato fries ) jika kami ngopi. dengan beberapa pertimbangan, diataranya, itulah satu satunya menu yang #vegan ( jadi both sa & saya bisa menikmatinya) dan yang paling utama adalah karena Sa suka sekali kentang goreng. well, anak kecil mana sih yang engga suka?? tambah lagi kentang goreng nya Dancing Goat sangat fresh. saya sendiri mencobanya dan kayak gak mau berhenti makan sampai kentangnya habis. garing diluar empuk di dalam, engga keras ya kentangnya, sepadan lah dengan harganya. Itu sebetulnya kentang goreng disajikan dengan (kayaknya) homemade mayonaise ya.. karena ada kayak potongan timun kyuri dan juga serbuk daun herb nya. jadi saya bisa bilang ini homemade mayoo. Kalau saus tomatnya itu saya yang tambahkan, karena Sa suka saus tomat. 



Disini ada ECD Bank BCA, dan gak tahu kenapa, saya ga bisa bayar pakai debit, karena mas nya bilang ini khusus untuk BCA, mesin EDC bank lain lagi rusak, beruntungnya saya bawa duit cash walaupun pas pas-an, masih dapat kembalian kok.. hehee.. plus pulangnya, membawa senang karena habis memanjakan lidah dengan kopi enak.. Seperti biasa Sa saya bekali dengan buku gambar dan pensil warna agar dia anteng duduk diam berlama-lama disini. Dan saya bisa update blog traveloro.

xx
traveloro.

Tuesday, December 25, 2018

Staycation di : Ashley Hotel, Sarinah



Ini adalah pengalaman pertama kami, stay-cation, dan spesialnya adalah karena kami memilih tanggal 25 Desember, bertepatan dengan Hari Natal. Sangat spesial, mengingat tahun lalu, Natal hingga Tahun Baru, kami habiskan dengan duka dan sedih harus bersama di Rumah Sakit, karena Sa dirawat dengan kondisi GERD, diare dan muntah serta sel darah putih yang melonjak mengebabkan dia harus minum antibiotik. Yup, pengalaman, yang selalu menusuk ulu hati saya. Karena dia juga pernah HARUS minum antibiotik sesaat setelah dilahirkan :( 




Seminggu sebelum hari H, bahkan jauh sebelum itu, saya sempat was was, ada rasa 'parno' kalau kalau Sa akan tumbang lagi saat natal, entah, sakitnya Sa selalu menjadi sedih yang ber-ulang dan 'trauma' mendalam buat saya. hiks.. tak pernah putus doa saya supaya Sa  ( juga saya) selalu diberikan kesehatan, well, hotel udah di book dan no-refundable jadinya, cross my finger, tanggal 25 SEHAT!!!!

 ( foto di Sarinah)

Terletak di Jakarta Pusat, ASHLEY HOTEL menjadi pilihan karena dekat dengan Sarinah, Starbucks Coffee - Jalan Sabang ( tempat nongkrong favorite saya waktu kos dulu), dan beberapa Mall besar. Maksud saya sih, biar enak ajak Sa kemana-mana jika bosan di hotel. Eh bener sih, sorean, kita berdua sempat JJS ( jalan jalan sore) ke Sarinah. nyari batik couple tapi belum ada yang ditaksir karena si anak kecil itu sibuk lari sana lari sini, hehe... 


Kami tiba di Hotel, jam 1 Siang, dan ternyata boleh early-checkin karena kamar pesanan kami sudah siap. Cukup menunjukan ID Card dan semenit kemudian, saya sudah memegang kunci kamar dan di tunjukan kemana harus naik dan juga jam breakfast. Berjalan menuju lift, aromaterapi sereh merebak di hidung, sungguh sungguh sangat nyaman.. Eniwey, Sa sempat ngeri naik lift, dan pas udah di dalam lift, lha kok gak jalan lift nya ( dasar wong ndesoooo) pas ketemu orang baru dikasih tahu kalau lift hanya akan berfungsi jika kita men-klik kunci kamar di electric machine dekat tombol angka angka di lift, barulah lift langsung naik dan membawa kami ke lantai tujuan, yaitu lantai 9. cepat dan nyaman, Sa yang biasa nangis di dalam lift kali ini bisa cukup santai, walaupun masih harus memeluk saya.. hehehe...



Sesampainya di kamar, saya cukup kaget karena kamar ini cukup 'mini' dalam bayangan saya kamar type Deluxe itu bakalan yah lumayan lah buat lari lari atau koprol.. yah engga koprol juga sih,, minimal kayang lah ( hehe just kidding) tapi yang saya senang dari kamar ini, langsung berasa kayak ada di rumah, di kamar sendiri yang udah di tata seapik mungkin sehingga mirip hotel, karena luas nya dengan kamar kami dirumah, sama. Yang membedakan adalah city view nya dan kendaraan lalu lalang yang terlihat sangat cantik dari atas sini. Deluxe Twin, supaya nyaman karena saya dan Sa sudah terbiasa tidur terpisah. 


























Saya juga langsung mengecek kamar mandi, bersih, wangi dan eum gak ada bath up, padahal udah bawa baju renang buat Sa berendam, karena tahu kalau hotel ini tidak tersedia swimming pool, tenyata cuma shower dengan sekat kaca yang memisahkan antara toilet dan tempat mandinya. kacanya juga dikelilingi lampu, berasa cantik deh sekalipun keriput ini jadi terlihat jelas jika berkaca disitu.. ada colokan, tapi gak ada hair drayer, agak blunder gak sih.. tapi ketemu sih hair drayer nya ngumpet di drawer bed-side table. Jadi ngeringin rambutnya di coffe table, habis mandi sore, sambil menikmati kopi americano yang kami beli di Starbucks Skyline building tadi, pas JJS.




Dekat Jendela, ada meja semacam coffee table dan satu kursi empuk yang bisa digunakan untuk duduk santai memandangi lalulintas atau langit jakarta nan indah, cantik.. Sa juga saya bawakan peralatan perang berupa buku gambar dan pensil warna, juga beberapa mainan dan board book ( kan rencananya nginep ya khaaan) gak bosen sih dia, senang malah, karena bisa nonton BBC EARTH di TV Hotel, banyak acara binatang, dan kebetulan, saat itu menayangkan Pinguin, Beruang Kutub & Hiu, hewan hewan kesayangan nya.




Disudut lain, ada lemari tinggi yang jika dibuka ada, gantungan baju, dan bagian bawah ada lemari es juga brangkas. cukup minimalis memang, dan tidak makan tempat. dan persis di depan lemari, ada rak untuk meletakan koper/ tas kita, well, disinilah, saya meletakan tas kami, dan juga meletakan sepatu, dan bertelanjang kaki di dalam kamar ( psstt.. kami biasanya ber-kaus-kaki-an saat di rumah, di dalam kamar, its like our thing. aneh tapi kita suka)



Harapan saya awalnya sih, kita bakalan stay a night dan bisa menikmati breakfast yang katanya enak ( kalau baca review di booking.com sih gitu), tapi jam 7-malam, saya tanya Sa, dan dia bersikeras ingin pulang dan tidur di kasur sendiri. akhirnya saya putuskan untuk check out deh.. dan petugas cakep cakep, ramah dan murah senyum, membuat saya berani untuk minta ijin menfoto Sa di meja reception, maafkan muka BT Sa, karena dia habis di tanya " Kok Cewek mainnya mobil sih?" sama mas mas reception nya.. 




Dengan pikiran, kapan lagi kesini ya,, dan gak bisa breakfast juga, jadilah sebelum check out, kami sempat ngecheck resto nya ( asliiikk cakeeep banget.. interiornya,, saya sukaaakk), dan berfoto di pohon Natal dekorasi hotel di sudut reception. Sayang, kami gak sempat ngecheck tempat gym, next time mungkin yaah ( amin aminnn) dan sekalipun saya kecewa karena harus pulang sebelum waktunya, its OK, Nak. gak papa.. saya coba ngerti karena selama ini, hingga Sa berusia 2,5th, dia belum pernah pergi dan stay berdua hanya dengan saya, this is indeed our first time betulan quality time, hanya berdua, di hari Natal, bukan di ranjang Rumah Sakit, bukan di coffee shop, bukan juga di perjalanan, atau di Villa bersama keluarga dan saudara-saudaranya, cuma berdua, (hampir) seharian penuh, dan saya, kami, sangat amat menikmatinya.. dan looking forward to have another chance to stay-cation yang betulan nginep dan menikmati breakfast di hotel ( biar kayak orang-orang gitu lohh..) jadi gak sayang karena no refunable hahaha *nangis di pojokan* #JK



Sekalian kasih review traveloro yah, menurut kami, hotel ini cukup memuaskan 8/10 lah ya.. ( karena gak sempat ngobain breakfast atau order makanan) Hotel bintang 4 ini, kamarnya terbilang sempit untuk ukuran deluxe room ( menurut saya) tapi extremely clean, petugasnya ramah-ramah, kamar mandi bersih dan wangi, ada handuk beberapa ukuran, dan tersedia hair drayer ( sekalipun lokasinya tersembunyi), ada coffee pot dengan teh-kopi & beberapa pilihan gula (eh bukan coffee pot juga sih lebih ke electric thermos), ada kulkas sekalipun ngga ada mini-bar ( padahal berharap menemukan bir di dalam kulkas :D ), ada alarm dan jam digitalnya keren ( JBL bwookkk), ruang cukup senyap sekalipun pas ada cleaning service keberisikan banget padahal yang sedang di bersihkan itu ruangan di sebelah kami dan di sebrang, tapi suara vacum cleaner nya kedengaran sampai di kamar,, aromateraphy juara, sekalipun, pengin kayak tiap lantai ada wangi aromateraphy di kamar atau minimal di lorong hotel gitu..  liftnya spesial sih, Sa yang biasa takut naik-turun pakai lift, kali ini cukup nyaman,, dan lokasinya yang strategis banget, sebelah hotel ada beberapa kafe ( upnormal, bakmi toko tiga) dan kalau mau jalan kaki sedikit juga bisa sampai ke ABUBA STEAK, RM Garuda, dan kulineran di Jl. Sabang atau getting wasted di Jl. Jaksa.
 
xx
Traveloro