Tuesday, November 6, 2018

Ngopi di : @kopimentjos56 - Salemba



Belakangan ini, Traveloro lagi cukup sering keluar rumah yang agak jauhan. Salah satu sebabnya adalah karena pembayaran go-ride menggunakan go-pay pada aplikasi Gojek sedang discount 90% (hehe maklum ya namanya travel irit) senangnya juga, cuaca lagi asyik banget,, rintik tapi ringan, buat perjalanan yang harusnya panas terik jadi adem nan magis.. 



terletak di Jalan Salemba Tengah, kedai kopi ini memilih nama yang terbilang cukup unik menurut saya. Pertama, karena KM56 ini sekilas ditelinga terdengar seperti kilo-meter 56, sebuah lokasi, yang kalau bagi saya sih, kayak lagi duduk di mini bus travel menuju Bandung dan supir akan bilang "kita berhenti di KM 57" , atau di Jogja itu, biasa menyebut lokasi daerah dengan kata " nganu posisine iku nang KM 56 lho" dan kedua, siapa yang bakal sangka kalau KM56 adalah kedai kopi sebelum mendengar kepanjangan nya Kopi Mentjos 56.





Sebetulnya, sebelum ngopi di sini, traveloro terlebih dulu bermain di Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, dan rasa laparnya Sa lah, yang membuat kami akhirnya memutuskan untuk mampir ngopi di KM 56.  Karena, kedai kopi asyik ini membolehkan pengunjungnya untuk membeli makanan dari luar, bahkan boleh dimakan di didalam! keren banget gak sih.. saya sampai ter-takjub banget dengan konsep mereka. Sedangkan kafe / kedai kopi lain, umumnya membuat tulisan di depan pintu "TIDAK MEMBAWA MINUMAN/MAKANAN DARI LUAR" KM56 justru sebaliknya.. membuat saya berpikir kalau si owner pasti orangnya legowo & tulus, dengan ilmu iklhas yang udah tinggi.. atau mungkin udah lulus kali ya.. hehehe ini nih, Sa pesan nasi goreng telur dadar di pak nasi goreng depan kedai, dan iyak enaa banget nasi gorengnyaa.. saya sampai secara khusus menyampaikan pujian pada bapaknya, ( sekalipun pas pulangnya saya memesan menu yang persis sama dengan Sa, tanpa ayam tanpa telur atau hewani lain, cukup nasi goreng, dan pagi harinya saya mendapatkan tenggorokan saya radang!) jadi nyesel, sepertinya si bapak lupa ( karena udah kebiasaan meracik bumbu) jadi nasi goreng saya tetap diberi micin,, dan radang adalah buktinya.. ))




Menu kopi nya lengkap banget, emang niat banget mau menyajikan kopi dengan berbagai rasa dan cara.. tapi tetep sih, saya mah setia dengan kopi item manual brew yang bisa milih mau single origin dari daerah mana, pilihan saya? Gayo tentunya! Sesuatu yang lucu muncul lagi saat teman saya, juga memilih kopi single origin Gayo dengan tehnik v60. jadi, Literally kopi kita sama, sama sama Gayo, sama sama tanpa gula, cuma bedanya, saya memilih Gayo saya disajikan dengan tehnik French Press. Oh dan Sa, selain nasi goreng, dia juga saya pesankan french Fries & Chicken Wings dengan harga 35k. cukup banyak porsinya. tiga perut berbahagia.




Ngopi kali ini happy sekali,, Sa seperti biasa, kesana kemari, mencoba duduk ditiap kursi yang ada di dalam, interior simple dan hommie.. menari dan berjoged seirama dengan lagu-lagu yang diputar. ah pokoknya senang banget disini.. dan makanan di luar kedai juga banyak banget, kayaknya enak-enak semua,, jam bukanya juga cihuyy mulai dari jam 11 Pagi - 24 Malam jadi pengin kesini lagiii,, kita betah lama lama disini.. terutama karena area no smoking nya sepi.. karena kebanyakan pengunjung memilih untuk duduk di area merokok yang kebetulan memang lebih luas dan lega dibandingkan area no smoking nya.. 


love
traveloro

xx




Thursday, November 1, 2018

Ngopi di : Kahwa Coffe House - Petamburan



Ngopi itu sejatinya, bagi kami adalah sebuah kegiatan yang melibatkan bukan cuma lidah, tapi juga hati.. karena jauh sebelum Sa lahir ke dunia, dia memang sudah biasa drenched in coffee. walaupun dulu saya terbiasa minum Cappuccino-nya Starbucks yang adalah campuran antara kopi dan susu, lalu selanjutnya mulai ala-ala mesan decaf americano, alih alih mengurangi jumlah kafein, saya malah kecewa setelahnya begitu tahu bahwa decaf adalah Joke bagi pecinta & penikmat kopi.. gimana tidak?? decaf sendiri adalah proses pengurangan kafein didalam kopi, entah itu lewat air atau proses kimia, serem gak sih?? aman gak sih?? silakan mampir ke artikel ini karena saya pun tercerahkan dengan artikel tersebut! makasih ya mas / mbaknya buat edukasi soal decaf coffee...



Dan, perkenalan pertama saya dengan Kahwa Coffee House inipun, terbilang unik. Lokasi kantor tempat saya bekerja yang berdekatan dengan coffe house ini lah  yang 'memaksa' kaki untuk jalan ke sini, karena lidah penasaran saya.. pertama kali masuk, pas jam makan siang, waktu itu, saya di sambut dengan harum kopi yang langsung memeluk indera penciuman saya.. lembut dan manis.. dan interior yang cukup homie, membuat saya terbuai semakin dalam ketika menyeruput kopi hangat pesanan saya,, hati berbisik.. " ah saya harus sering kesini". dan Yah itu lah yang terjadi sampai saya pindah kantor.  


Hari ini, setelah tahunan berlalu, dan ratusan gelas kopi dari berbagai daerah di Indonesia dan beberapa warung kopi di Jakarta dan sekitarnya, saya dan Sa, memutuskan untuk kembali ke sini. Demi mengembalikan dan menciptakan kenangan manis dan indah bersama Sa, tentu saja. Setelah membuka pintu, kembali,saya disambut dengan aroma kopi yang saya kenal, senyum saya diikuti senyum Sa, karena berhasil merayu saya untuk memesan makanan yang dia mau.


Entah kenapa saya pesan Iced Americano, padahal kepala baru saja terguyur hujan rintik separuh perjalanan,  dan juga sinus lagi kurang enak, tapi setelah dipikir ulang, itu adalah pilihan yang tepat, karena saya lebih suka minikmati kopi "house blend" ( robusta dan arabica) dengan es. Kahwa kehabisan kopi single origin yang manual brew.. jadi saya tidak kecewa dengan iced americano saya,, oh dan Sa, saya pesankan kentang goreng kesukaan dia,, yang selalu berhasil membuatnya duduk anteng untuk waktu tertentu demi memastikan kentang gorengnya aman masuk ke perut sampai habis tak bersisa.. 



Demi menjaga ketenangan pengunjung lain, dan niat mau berlama-lama 'duduk bengong' disini, saya putuskan untuk membawa serta Siti yang ketika di hubungkan dengan wifi, akan menimbulkan kebahagiaan dan duduk tenang Sa, menonton lagu nursery rhythms dan lagu anak-anak indonesia lewat youtube. sekalipun, sesekali, Sa masih asyik dengan buku gambar dan alat mewarnai nya. at least dia ngga lari-lari mengelilingi kafe dan membuat kegaduhan di sekitar.



Dari beberapa coffee shop/ warung kopi/ kedai kopi, saya bisa bilang, Kahwa Coffe House ini, terlahir dari jiwa 'cinta kopi' yang juga saya bisa rasakan, baik dari kopi maupun interior cafe nya. betul-betul sungguh cerminan dari itu. marilah kesampingkan industri kopi yang marak beberapa tahun terakhir, atau simpan dulu pikiran nongkrong di coffee shop untuk hangout atau status di socmed, pergilah kesini dan rasakan sendiri, bagaimana kopi dan interior sederhana mampu membuat kita betah berlama-lama duduk ngobrol atau baca novel, menghabiskan waktu dengan orang tersayang, dan melupakan gadget, selama kopi didalam gelas masih ada.. hehe


xx,

Traveloro.